Oleh : Reza Syahputra
Fak/Jur : Teknik/T. Sipil
NIM : 10 0404 130
Buat bahan motivasi penerima Bidik Misi lainnya :
Mahasiswa Bidik Misi IPB Raih Prestasi Internasional | | | | | | | | | |
|
|
BOGOR, KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Pertanian
Bogor dari keluarga kurang mampu yang ikut program Bidik Misi (beasiswa
pendidikan bagi mahasiswa berprestasi) menorehkan prestasi
internasional. Kepala Bidang Humas dan Protokol IPB Henny Windarti
mengungkapkan, dari tujuh mahasiswa IPB yang mengikuti "Call for Paper"
pada International Conference on Environmental Engineering and
Aplications (ICEEA) 2011 di Shanghai, China, tiga di antaranya adalah
mahasiswa penerima Bidik Misi tersebut.
"Prestasi itu menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi seseorang
tidak terpengaruh terhadap prestasi dan impiah untuk meraih
kesuksesan," kata Henny di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/9/2011).
Hevi Metalika Aprilia, mahasiswa penerima Bidik Misi mengaku masih
belum percaya bahwa dia baru saja pulang dari luar negeri. "Dulu, saya
bahkan tidak berani bermimpi untuk sekedar melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Namun, banyak yang mendukung saya, sehingga hanya
dengan modal keberanian dan semangat yang tinggi saya mendaftar ke
IPB," katanya.
"Alhamdulillah, Bidik Misi hadir sebagai jawaban atas doa-doa saya
kepada-Nya. Begitu sampai di kampus ini pun, saya masih begitu takut
untuk bermimpi. Jangankan mengikuti perlombaan skala internasional,
yang skala nasional saja tidak pernah terpikirkan," tambah Hevi.
Namun, kata dia, semua berjalan sesuai kehendak-Nya, asal mau tekun
berusaha dan berdoa, sehingga hal-hal luar biasa yang tidak pernah
terpikirkan pun bisa datang begitu saja.
"Subhanallah, bahkan Dia (Tuhan) memberi apa yang tidak kita pinta.
Mulai sekarang, saya selalu berani bermimpi tentang apapun.
Setinggi-tingginya," kata mahasiswi asal Tuban, Jawa Timur ini.
Adapun, Azfar Reza Muqafa, penerima Bidik Misi lainnya mengaku sudah
optimistis dari awal tentang impian-impiannya.
"Kemampuan seseorang tidak pernah dibatasi oleh fisik ataupun materi,
kedua hal itu akan mempengaruhi diri kita untuk tidak memaksimalkan
kemampuan yang ada. Karena setiap orang telah diciptakan Allah SWT
dengan segala potensi dan kelebihannya masing-masing, yang Insya Allah
semuanya memiliki manfaat yang luar biasa," katanya. Menurut Henny
Windarti, dengan adanya prestasi tersebut, diharapkan mampu memicu
semangat mahasiswa untuk bisa lebih berprestasi di bidangnya. Ia
mengatakan, faktor ekonomi sudah tak bisa lagi dijadikan alasan untuk
tidak mampu meraih prestasi dan mimpi.
"Justru, orang-orang dengan latar belakang ketidakmampuan pada
finansial biasanya memiliki semangat dan impian yang lebih tinggi untuk
bisa maju. Yang terpenting adalah niat dan semangat," katanya.
Bidik Misi dari keluarga kurang mampu merupakan salah satu program
pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mulai tahun
2010 dalam rangka peningkatan pemerataan akses ke perguruan tinggi
jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan SMA/SMK/MA/MAK
atau bentuk lain yang sederajat.
Beasiswa ini diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di
perguruan tinggi selama delapan semester untuk program Diploma IV dan
S1, dan selama enam semester untuk program Diploma III dengan ketentuan
penerima berstatus mahasiswa aktif.
Sumber: Kompas.com |
EmoticonEmoticon