Halo sobat mahasiswa...
Akhir-akhir ini kita sering mendengar lomba esai ya? Bahkan tidak jarang dalam satu hari ada belasan lomba dari instansi yang berbeda. Hadiah yang ditawarkan juga tidak disangka, apalagi ilmu dan pengalaman berharga. Sayangnya berdasarkan fakta hampir sebagian mahasiswa tidak tahu bagaimana cara membuat esai yang benar. Boro boro juara, penulisannya saja salah. Nah, kali ini admin akan berbagi rahasia juara esai melalui panduan dasar menulis esai dengan mudah. Cocok sekali untuk kamu yang baru belajar atau baru mengenal esai. Tunggu apa lagi? Yuk buruan dibaca agar kamu pandai menulis esai yang baik dan benar serta monerahkan prestasi.
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai. Struktur sebuah esai pada dasarnya terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.
Lalu bagaimanakah langkah-langkah yang baik dan benar dalam membuat esai? Yuk simak tulisan berikut.
Langkah-langkah membuat Esai:
a. Memilih Topik: Bila topik telah ditentukan, kamu mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti kamu siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan kamu tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, kamu dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila kamu ingin melakukan analisis khusus, topikmu harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, kamu dapat mempersempit topikmu. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan kamu menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila kamu ingin membuat analisis singkat, kamu dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah kamu yakin akan apa yang kamu tulis, kamu bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugasmu jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya kamu memiliki kebebasan memilih topik yang kamu sukai, sehingga biasanya membuat esaimu jauh lebih kuat dan berkarakter.
b. Tentukan Tujuan: Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan kamu tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang kamu percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang kamu pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
c. Tuliskan Minat kamu: Jika kamu telah menetapkan tujuan esaimu, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat kamu. Semakin banyak subyek yang kamu tulis, akan semakin baik. Jika kamu memiliki masalah dalam menemukan subyek yang diminati, coba lihat di sekelilingmu. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar kamu? Pikirkan hidup kamu? Apa yang kamu lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.
d. Evaluasi Potensial Topik: Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, kamu harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang kamu miliki untuk topik yang kamu pilih. Sebelum kamu meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang kamu tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topikmu telah ditentukan, kamu juga perlu memikirkan bentuk naskah yang kamu tulis.
e. Membuat Outline: Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topikmu dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir seperti:
1. Mulailah dengan menulis topikmu di bagian atas.
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya Tuliskan garis besar ide kamu tentang topik yang dimaksud: Jika kamu mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik, Jika kamu menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca dan jika kamu mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
3. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
f. Menuliskan Tesis: Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Kamu telah menentukan topik dari esaimu, sekarang kamu harus melihat kembali outline yang telah kamu buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan kamu buat. Pernyataan tesismu terdiri dari dua bagian:
1. Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia;
2. Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esaimu. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
g. Menuliskan Tubuh Esai: Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Kamu dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah kamu pilih. Masing-masing ide penting yang kamu tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesismu.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
1. Mulailah dengan menulis ide besar kamu dalam bentuk kalimat. Misalkan ide kamu adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, kamu dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama” ;
2. Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris;
3. Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi;
4. Bila perlu, kamu dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
5. Setelah menuliskan tubuh tesis, kamu hanya tinggal menuliskan dua paragraf:
6. pendahuluan dan kesimpulan.
h. Menulis Paragraf Pertama :
1. Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
2. Kedua Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang kamu buat. Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang kamu maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, kamu harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
3. Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
4. Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesismu.
5. Tutup paragraf kamu dengan pernyataan tesismu.
6. Menuliskan Kesimpulan. Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah kamu kemukakan dan memberikan perspektif akhirmu kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan kamu tentang topik yang dibahas. Kamu dapat menggunakan anekdot untuk menutup esaimu.
7. Memberikan Sentuhan Akhir :
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah kamu menjelaskan suatu proses, maka kamu harus bertahan pada urutan yang kamu buat. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Teliti tulisan. Kamu dapat merevisi hasil tulisanmu, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskahmu. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah kamu beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Teliti kembali penulisan dan tata bahasamu.
Sumber: Guide to Writing a Basic Essay, Index of Literary Terms http://www.duniaesai.com/panduan1.html
Penulis : Dinda Yunisa-Ilmu Hukum 2020 (Divisi Kominfo)