- Eksistensi Perkembangan Teknologi
pada Kesultanan Deli
Kesultanan Deli merupakan kesultanan
berciri khas melayu yang didirikan sekitar tahun 1632 oleh Tuanku Panglima
Gocah Pahlawan di suatu wilayah yang dikenal dengan sebutan Tanah Deli (Kini
bernama Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang). Bangunan istana maimun adalah
sebagai bukti bahwa Kesultanan Deli masih kokoh dan tetap eksis hingga kini,
meski tidak lagi memiliki kekuasaan politik setelah diproklamasikannya
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kesultanan Deli termasuk dalam
kesultanan yang cukup berkembang pesat karena adanya perkembangan perdagangan
dalam berbagai komoditas dalam bidang perkebunan salah satunya perkembunan
tembakau deli yang terkenal. Selain itu Kesultanan Deli juga memiliki pengaruh
kekuasaan politik terutama menguasai wilayah pesisir timur pulau Sumatera.
Tidak hanya cakap dalam bidang perdagangan dan politik, tetapi Kesultanan Deli
juga cakap dalam bidang pendidikan dan teknologi. Sebagai salah satu pusat
penyebaran agama Islam dan mengembangan pendidikan Islam saat itu serta juga
mengembangkan teknologi seperti teknologi dalam pembangunan gedung maupun
pengembangan transportasi.
Kesultanan Deli dapat dikatakan menjadi
mata panah adanya peradaban teknologi di kawasan Sumatera Timur. Hal ini
terlihat dari teknologi dalam bidang pembangunan bangunan serta teknologi
transportasi pada masa Kesultanan Deli.
a.
Teknologi yang digunakan pada pembangunan bangunan
pada masa Kesultanan Deli.
Pembangunan pada masa kekuasaan Kesultanan Deli dapat
dibilang cukup pesat. Bukti fisik peninggalan Kesultanan Deli dapat dilihat
dengan adanya bangunan istana maimun dan masjid raya Al-Mashun yang terletak di
pusat jantung Kota Medan, Sumatera Utara. Pembangunan ini tentunya dilandaskan
pada penggunaan teknologi yang diaplikasikan dalam pembangunan bangunan
tersebut. Dapat dikatakan bahwa Kesultanan Deli telah mengenal adanya teknologi
dalam hal ini teknologi pembangunan gedung.
Penerapan teknologi bangunan pada Kesultanan Deli
diterapkan salah satunya pada pembangunan masjid raya Al-Mashun menggunakan
teknologi pembangunan pondasi massif dan pejal. Dengan adanya pondasi tersebut
akan memberikan kesan yang megah juga suatu kekuatan bagi bangunan. Pondasi
yang diterapkan pada pembangunan masjid raya Al-Mashun juga dipengaruhi oleh gaya-gaya pondasi bangunan
berkultur eropa yang pada masa itu telah berkembang pula di Kota Medan sejak
masuknya kolonial Belanda.
Penerapan teknologi juga diterapkan pada pembangunan
istana maimun, yang mana pembangunan atap atau kubah menggunakan gaya
arsitektur kubah dengan pencampuran kultur gaya arsitektur pada bangunan Mughal
India dengan adanya kultur budaya eropa yang menandakan bahwa penerapan
teknologi serta ilmu arsitektur juga telah diterapkan pada Kesultanan Deli pada
masa itu.
b.
Teknologi transportasi
Perkembangan teknologi pada Kesultanan Deli juga
terjadi pada perkembangan teknologi transportasi yang mana hal ini berkaitan
dengan pemindahan pusat Kesultanan Deli yang semula berada di Pekan Labuhan
dipindahkan ke Kota Medan. Tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan teknologi transportasi sebagai alat masyarakat untuk berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya.
Selain itu perkembangan perdagangan yang dilakukan
oleh Kesultanan Deli memberikan dampak yang berarti pada perkembangan
transportasi. Kontur geografis kota medan yang dilintasi sungai deli juga
memberikan peran sebagai perkembangan transportasi. Dalam hal ini salah satu
transportasi yang berkembang adalah perahu sebagai sarana transportasi. Perahu
sangatlah diperlukan sebagai sarana transportasi pada jalur sungai. Hal ini
juga terlihat pada kerajaan-kerajaan kuno lainnya yang terletak di muara,
pesisir, atau dilintasi oleh sungai-sungai besar seperti kerajaan Samudera
Pasai, Banten dan lainnya terhadap perkembangan transportasi Perahu atau kapal
(Tjandrasasmita, 1985:160-162).
Begitu pula dengan Kesultanan Deli yang terletak di
pesisir timur Sumatera, dalam perkembangan sejarahnya telah mengalami
pemindahan pusat pemerintahan kesultanan yang semula berada di daerah Deli Tua
kemudian berpindah ke Kota Medan, tentu akan memberikan dampak dalam berbagai
hal, termasuk dalam perubahan perkembangan model transportasi.
Perkembangan teknologi transportasi juga dapat
dilihat dari adanya Pelabuhan Bandar Labuhan Deli atau yang kerap dikenal
dengan sebutan Pelabuhan Belawan. Pemerintahan Kesultanan Deli menjadi cikal
bakal lahirnya Pelabuhan Belawan.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada Kesultanan Deli telah menunjukkan bahwa
eksistensi Kesultanan yang berada di Kota Medan ini dapat dikatakan sangat baik
pada saat itu. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan dan teknologi
akan senantiasa berkembang mengikuti kebutuhan manusia pada zamannya. Begitu
pula dengan hal yang diterapkan pada masa Kesultanan Deli saat itu.
Penulis : Irvan H Noho - Kesehatan Masyarakat 2019 (Divisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)